BEKERJA
SAMA DALAM KELOMPOK
A. Pengertian
dan Karakteristik kelompok
Pengertian
kelompok yang di definisikan oleh beberapa ahli yaitu menurut :
# ROBBINS (PEARSON)
kelompok adaah alat implementasi yang
sangat efektif
# ACHMAD S. RUKY
Kelompok adalah sejumlah orang yang
berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis
sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu
kelompok
# NICHOLAS EVANS
kelompok merupakan kumpulan individu-individu
yang diikat oleh tingkah laku atau kepentingan yang sama
# ANTONIUS ATOSHOKI
kelompok merupakan suatu arena terjadinya
konflik
# WILA HUKY
kelompok merupakan suatu unit yang terdiri
dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi
# ROBERT K. MERTON
Kelompok merupakan sekumpulan orang yang
saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan
# PAUL B. HORTON
Kelompok merupakan setiap kumpulan manusia
secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota)
Karakteristik Kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1.
Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional
2.
Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota
- Role
yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
- Norma :
Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
- Relasi
antar anggota
B. Tahapan
pembentukan kelompok
Menurut Tuckman (dalam Suzanne Janasz, Karen Dowd dan Beth Scheider, 2009)
kelompok tumbuh dan berkembang melalui serangkaian tahapan, mulai dari tahap
forming (pembentukan), strorming (goncangan), norming (pembentukan norma),
performing (melakukan atau melaksanakan), adjourning (penangguhan).
1. Tahap Pertama: Pembentukan
(Forming)
Pada tahap ini kelompok sudah terbentuk, tetapi anggota
kelompok belum mengenal satu sama lain, dan bahkan jika mereka melakukan
sesuatu, muncul perasaan ketidakpastian karena anggota kelompok belum memiliki
kesempatan untuk mengenal satu sama lain dan menetapkan tujuan kelompok. Disini
kelompok melakukan uji peran
kepemimpinan, menemukan kesamaan kepribadian dan perbedaan, dan membuat
beberapa pengungkapan awal.
2.
Tahap Kedua: Goncangan (Storming)
Pada tahap ini, di antara anggota kelompok timbul beberapa perbedaan seperti arah,
kepemimpinan, gaya kerja dan pendekatan, dan persepsi tentang kualitas yang
diharapkan dan produk akhir. Sama halnya dengan hubungan antar manusia lainnya,
konflik tidak dapat dihindari. Saat konflik pertama di antara anggota kelompok
muncul, beberapa atau semua anggota mulai merasa kurang antusias terhadap
kelompok dan bahkan mungkin saja meragukan kelompok akan mencapai tujuannya
secara bersama-sama. Dalam tahap ini, jika pemimpin dan anggota kelompok tidak
bisa mengatasi konflik yang ada, kelompok tersebut akan menjadi kelompok yang
tidak berhasil dalam mencapai tujuan kelompok.
3. Tahap Ketiga: Membangun Norma
(Norming)
setelah anggota kelompok menyelesaikan konflik, anggota kelompok merasa memiliki
kemampuan baru untuk mengekspresikan kritik yang konstruktif, mereka merasa
menjadi bagian dari sebuah kelompok kerja dan memiliki keyakinan bahwa segala
sesuatu yang dikerjakan akan berhasil. Pada tahap ini, anggota kelompok bisa
menghindari konflik yang
tidak penting dan sailing percaya satu sama lain.
4. Tahap Keempat: Melakukan atau
Melaksanakan (Performing)
Pada tahap Melakukan atau Melaksanakan (Performing), status
keanggotaan anggota kelompok sudah stabil, tugas sudah jelas, dan perhatian
anggota kelompok lebih pada ganjaran. Anggota kelompok sangat termotivasi untuk
menyelesaikan tugas mereka dan pusat perhatian lebih pada tujuan kelompok
daripada kepentingan individu.
5. Tahap Kelima: Penangguhan
(Adjourning)
Setelah berhasil menyelesaikan tugas atau tujuan, kelompok
dapat bubar secara permanen atau beristirahat sementara. Beberapa kelompok
mungkin mendapatkan anggota baru atau menerima tujuan baru. Pada tahap
Penangguhan, anggota akan merasa kecewa jika pengalaman itu positif, atau rasa
terima kasih jika pengalaman itu negatif. Tugas pada tahap ini adalah untuk
mengendurkan ikatan kelompok untuk kemudian menindaklanjuti tugas-tugasnya.
C. Kekuatan
Teamwork
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan
untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa
teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk
mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan
ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang
dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan.
Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam
pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut beberapa poin teamwork yang baik:
a. Teamwork
adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi
dan kepentingan.
b. Sama-sama
bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
c. Filosofi
teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan
apa yang saya tidak bisa.
d. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral,
deparmen harus
disingkirkan.
e. Dalam
teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.
D. Implikasi
manajerial
Kesimpulannya
Kelompok atau team merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil dimana untuk
berkomunikasi lebih mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain
dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur
diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang
mengidentifikasi tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan
bagi semua anggota tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar