ILMU BUDAYA DASAR
Pengertian
Ilmu Sosial Budaya
Ilmu social dasar adalah pengetahuan yang menelaah
masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia
dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal
dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social
seperti : sejarah,ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi
sosial.
Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
a.Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c. Menyadari setiap masalh sosial yang timbul dala masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum. Ilmu Sosial Dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :
a.Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat.
b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
c. Menyadari setiap masalh sosial yang timbul dala masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
d. Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
Sekolah Dasar, juga
merupakan salah satu mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar
dari berbagai ilmu
sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan supaya bermakna bagi siswa
dalam kehidupannya.
IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang
didasarkan kepada bahan
kajian geografi, ekonomi, sosiologi, tata Negara, dan sejarah.
Setiap mata pelajaran
yang disajikan di sekolah tentunya mempunyai tujuan yang ingin
dicapai. Secara umum
tujuan setiap mata pelajaran mempunyai persamaan yakni membentuk
peserta didik yang
mempunyai pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki, tetapi secara
khusus tentunya berbeda seperti pada pembelajaran IPS.
Manusia
dan Kebudayaan
Manusia
Manusia atau orang dapat
diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan
istilah kebudayaan,
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang
tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamaliayang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalamagama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos, mereka juga
seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakatmajemuk serta perkembangan teknologinya,
dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan.
HAKEKAT
MANUSIA
1. Mahluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah
materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.
Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa yang terdapat di
dalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi
abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya
yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di
dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
2. Mahluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya
terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya
dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan
akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya
nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan
berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya
rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi
dan perasahaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui
panca indra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya
:
1.
Perasaan intelektual
2.
Perasaan estetis
3.
Perasaan etis
4.
Perasaan diri
5.
Perasaan social
6.
Perasaan religious
Adanya
kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan
menurut moral.
Kebudayaan
Kata budaya
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau
adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata
budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri
diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia,
sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok
manusia.
Beberapa
pengertian kebudayaan berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:
- Kebudayaan
adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh
segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial
(masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
- Kebudayaan
sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral,
hukum, adat serta kemampuan serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
- Kebudayaan
merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat
yang menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan
pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu
kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud
oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia
mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.
Pengertian
kebudayaan tersebut mengispirasi penulis untuk menyimpulkan bahwa; akal adalah
sumber budaya, apapun yang menjadi sumber pikiran, masuk dalam lingkup
kebudayaan. Karena setiap manusia berakal, maka budaya identik dengan manusia
dan sekaligus membedakannya dengan makhluk hidup lain. Dengan akal manusia
mampu berfikir, yaitu kerja organ sistem syaraf manusia yang berpusat di otak,
guna memperoleh ide atau gagasan tentang sesuatu. Dari akal itulah muncul
nilai-nilai budaya yang membawa manusia kepada ketinggian peradaban.
Unsur
Kebudayaan
Urutan unsur
– unsur kebudayaan di atas menurut Koentjaraningrat didasarkan pada mudah atau
sulitnya suatu unsur kebudayaan mengalami perubahan. Artinya, unsur kebudayaan
yang pertama atau nomer 1 dianggap sebagai unsur kebudayaan Universal yang
paling sulit berubah, sedangkan urutan yang paling terakhir merupakan Unsur
yang paling mudah untuk berubah.Berikutnya kita akan menjelaskan sedikit
tentang sistem 7 Unsur Kebudayaan Universal di atas
1. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
3. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusiaa
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
6. Bahasa
Sesuatu yang
berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk
mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian
Setelah
memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
Konsep
Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
Pengertian Kesusantraan
Secara
morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat
diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan prefiks
su ‘baik, indah,
berguna’
dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan,
ilmu’.Jadi,
menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua
yang
berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti
istilah,
kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang
menggunakan
bahasa sebagai medium.
Pendekatan
Kesusastraan
Sastra
berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna
asalnya
dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan
yang
ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab
suci, surat-surat, undang-undang, dan
sebagainya.
Sastra
dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks
kebudayaan,
adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia.
Jadi,
pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan
sebagai
bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan
gagasannya
melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan
pemikirannya.
Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari
dua
kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke-
dan
-an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti
tulisan.
Manusia dan Cinta Kasih
Cinta
Kasih
Cinta
adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa
sangat
kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata
kasih,
artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat
menaruh
belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat
diartikan
sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang
yang
disertai dengan menaruh belas kasihan. Terdapat
perbedaan
antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung
pengertian
tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih
merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah
kepada
yang dicintai
Manusia dan Keindahan
Keindahan
Keindahan merupakan
diartikan sebagai sesuatu yang indah, tak ada cacat celanya, bersih, mulus,
mempesona sempurna, mengagumkan, lainya, memiliki daya tarik, dan sebagainya.
Dalam hukum keindahan, keindahan itu sendiri relative sifatnya,berubah-ubah,
dan selalu disesuaikan atau dihentikan penilaiannya oleh dan dengan selera pengagum
keindahan tersebut.
Keindahan yang seluas-luasnya
keindahan
dalam arti luas merupakan pengertian
semula dari bangsa yunani dulu
yang
didalamnya tercakup pula kebaikan.Dalam arti estetis keindahan bias
berdasarkan
penglihatan, pendengaran, jadi keindahan
yang seluas-luasnya meliputi :
-
Keindahan seni
-
Keindahan alam
-
Keindahan moral
-
Keindahan intelektual
Dari
itu dapat disimpulkan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan
kebaikan
dari garis, warna, bentuk, nada dan
kata-kata. Ada pula yang berpendapat,
bahwa
keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan
yang selaras dalam suatu benda
dan diantara benda itu dengan si pengamat.
Manusia
dan Penderitaan
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat
tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "resiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan
diri dari-Nya.
Siksaan
Siksaan atau penyiksaan
(Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit
untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja
dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman,
sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan
sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang
dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan
telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakanpindah agama atau cuci otak
politik.
Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut. Siksaan itu ada beberapa macam, ada siksaan secara fisik(psikis) atau siksaan batin (phobia).
Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut. Siksaan itu ada beberapa macam, ada siksaan secara fisik(psikis) atau siksaan batin (phobia).
Manusia
dan Keadlian
Keadilan
Keadilan merupakan sikap
yang tidak berat sebelah dalam menghadapi suatu masalah. Sehingga keadilan
merupakan tindakan yang tidak berat sebelah dan berperilaku sewenang-wenangnya.
Keadilan sendiri tercipta dari perilaku manusia yang saling menghargai satu
dengan yang lainnya. Makna dari keadilan itu sendiri yaitu menciptakan suasana
yang tentram dengan sesama manusia dengan tidak membeda-bedakan Ras, Suku,Agama
bahkan strata sosialnya.
Ada Berbagai
macam keadilan yang didefinisikan berlainan antara lain :
A.
Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato
berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan
masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang
adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling
cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan
moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan
timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras
kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam
masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara balk
menurut
kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara
kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak
mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan
terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan
tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan
ketidakserasian. Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan,
atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu
dilakukan maka akan terjadi kekacauan.
B. Keadilan Distributif
Aristoles
berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice
is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama
30 hari sedangkan Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus
dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja.
Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan
tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan
melenceng dari asas keadilan.
C. Keadilan Komutatif
Keadilan
ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat.
Kejujuran
Kejujuran merupakan sikap
yang menunjukan sebenar-benarnya, senyata-nyatanya dan tidak
melebih-lebikannya. Kejujuran di Indonesia sangat lah langka walaupun itu ada,
tetapi sangatlah susah mencari orang yang jujur ditengah-tengah kita. Kita
ambil contoh saja pelajar yang mencontek saat ulangan atau ujian. Itu
membuktikan bahwa tindakan ketidak jujuran sudah kita mulai sejak dini dan jika
sudah dewasa nanti bisa jadi orang-orang tersebut banyak yang melanggar hukum
misalnya saja korupsi.
Manusia
dan Pandangan Hidup
Pandangan
Hidup
Setiap
manusia pasti mempunyai pandangan hidup. Sedangkan pandangan hidup itu sendiri
bersifat kodrati. karena itu menentukan masa depan setiap manusia. Untuk itu
perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup itu sendiri. Pandangan hidup
adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan
petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu sendiri merupakan hasil
pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat
hidupnya. Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dan tak
dipunkiri juga pandangan hidup bisa sebagai tolak ukur kita dimasa depan.
Ideologi
Istilah ideologi berasal dan
bahasa Yunani yaitu idein yang memiliki arti melihat. Selanjutnya istilah
ideologi ini dalam bahasa Inggris menjadi idea yang memiliki arti gagasan,
cita-cita, konsep, serta kata logia yang berarti ajaran. Istilah ideologi
adalah ajaran atau ilmu mengenai gagasan dan buah pikiran atau science des
ideas. Istilah ideologi ini pertama kali diciptakan oleh Destuct de Tracy,
seorang filsuf Prancis yang mengemukakan bahwa ideologi sebagai ilmu mengenai
gagasan-gagasan yang menunjukkan jalan kebenaran
Kebajikan
Kebajikan
atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik
karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika.
Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia
merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang hidup bermasyarakat,
manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, manusia saling tolong
menolong dan saling menghargai sesama umat manusia. Sebaliknya pula manusia
saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Manusia
dan Tanggung Jawab
Tanggung
Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut
kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menaggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Makna dari
tanggung jawab itu sendiri ialah siap menerima dan melaksanakan kewajiban atau
tugas, setelah itu kita bisa menerima hak-hak kita. Dalam artian disini bahwa
ketika seseorang diberikan kewajiban atau tugas, seseorang tersebut akan
menghadapi suatu pilihan yaitu menerima dan menghadapinya dengan dedikasi atau
menunda dan mengabaikan tugas atau kewajiban tersebut. Kewajiban itu diberikan
untuk mengukur tingkat kedewasaan seseorang. Menurut perkataan orang kedewasaan
seseorang diukur dari tanggung jawabnya.
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai
perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja
keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita
hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan
pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
Pengorbanan
berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak
mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain. berarti pemberian
untuk menyatakan kebaktian, dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung
pamrih.