Rabu, 09 April 2014

BEKERJA SAMA DALAM KELOMPOK

BEKERJA SAMA DALAM KELOMPOK



   A.  Pengertian dan Karakteristik kelompok

Pengertian kelompok yang di definisikan oleh beberapa ahli yaitu menurut :
# ROBBINS (PEARSON)
kelompok adaah alat implementasi yang sangat efektif

# ACHMAD S. RUKY
Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok

# NICHOLAS EVANS
kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang diikat oleh tingkah laku atau kepentingan yang sama

# ANTONIUS ATOSHOKI
kelompok merupakan suatu arena terjadinya konflik

# WILA HUKY
kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi

# ROBERT K. MERTON
Kelompok merupakan sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan

# PAUL B. HORTON
Kelompok merupakan setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota)

Karakteristik Kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1. Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional
2. Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota
- Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
- Norma : Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
- Relasi antar anggota

   B.  Tahapan pembentukan kelompok
Menurut Tuckman (dalam Suzanne Janasz, Karen Dowd dan Beth Scheider, 2009) kelompok tumbuh dan berkembang melalui serangkaian tahapan, mulai dari tahap forming (pembentukan), strorming (goncangan), norming (pembentukan norma), performing (melakukan atau melaksanakan), adjourning (penangguhan).
1.      Tahap Pertama: Pembentukan (Forming)
Pada tahap ini kelompok sudah terbentuk, tetapi anggota kelompok belum mengenal satu sama lain, dan bahkan jika mereka melakukan sesuatu, muncul perasaan ketidakpastian karena anggota kelompok belum memiliki kesempatan untuk mengenal satu sama lain dan menetapkan tujuan kelompok. Disini kelompok melakukan uji peran kepemimpinan, menemukan kesamaan kepribadian dan perbedaan, dan membuat beberapa pengungkapan awal.
2. Tahap Kedua: Goncangan (Storming)
Pada tahap ini, di antara anggota kelompok timbul  beberapa perbedaan seperti arah, kepemimpinan, gaya kerja dan pendekatan, dan persepsi tentang kualitas yang diharapkan dan produk akhir. Sama halnya dengan hubungan antar manusia lainnya, konflik tidak dapat dihindari. Saat konflik pertama di antara anggota kelompok muncul, beberapa atau semua anggota mulai merasa kurang antusias terhadap kelompok dan bahkan mungkin saja meragukan kelompok akan mencapai tujuannya secara bersama-sama. Dalam tahap ini, jika pemimpin dan anggota kelompok tidak bisa mengatasi konflik yang ada, kelompok tersebut akan menjadi kelompok yang tidak berhasil dalam mencapai tujuan kelompok.
3.      Tahap Ketiga: Membangun Norma (Norming)
setelah anggota kelompok menyelesaikan konflik,  anggota kelompok merasa memiliki kemampuan baru untuk mengekspresikan kritik yang konstruktif, mereka merasa menjadi bagian dari sebuah kelompok kerja dan memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan akan berhasil. Pada tahap ini, anggota kelompok bisa menghindari  konflik yang tidak penting dan sailing percaya satu sama lain.
4.      Tahap Keempat: Melakukan atau Melaksanakan (Performing)
Pada tahap Melakukan atau Melaksanakan (Performing), status keanggotaan anggota kelompok sudah stabil, tugas sudah jelas, dan perhatian anggota kelompok lebih pada ganjaran. Anggota kelompok sangat termotivasi untuk menyelesaikan tugas mereka dan pusat perhatian lebih pada tujuan kelompok daripada kepentingan individu.
5.      Tahap Kelima: Penangguhan (Adjourning)
Setelah berhasil menyelesaikan tugas atau tujuan, kelompok dapat bubar secara permanen atau beristirahat sementara. Beberapa kelompok mungkin mendapatkan anggota baru atau menerima tujuan baru. Pada tahap Penangguhan, anggota akan merasa kecewa jika pengalaman itu positif, atau rasa terima kasih jika pengalaman itu negatif. Tugas pada tahap ini adalah untuk mengendurkan ikatan kelompok untuk kemudian menindaklanjuti tugas-tugasnya.
   C.  Kekuatan Teamwork
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.

Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama. 
       
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

Berikut beberapa poin teamwork yang baik:
     a.    Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi
             dan kepentingan.
     b.    Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
     c.    Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan
            apa yang saya tidak bisa.
      d.   Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus
            disingkirkan.
      e.   Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.

   D.  Implikasi manajerial

 Kesimpulannya Kelompok atau team merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil dimana untuk berkomunikasi lebih mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggota tersebut.