Jumat, 12 Desember 2014

Karangan Ilmiah harus Bersifat Lugas, Logis, Efektif dan Efisien

Karangan Ilmiah harus Bersifat Lugas, Logis, Efektif dan Efisien


Karangan Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Padahal seorang membuat karangan ilmiah memiliki tujuan agar gagasannya penulis tersebut dapat dipelajari dan didukung oleh pembacanya agar karangannya tersebut memiliki makna. Selain itu karangan ilmiah memiliki sifat-sifat yaitu Lugas, Logis, Efektif, Efisien. Lugas tersebut memiliki satu arti, sehingga satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri. Logis yaitu di susun berdasarkan urutan yang konsisten. Efektif adalah satu kebulatan pikiran ada penekanan dan pengembangan. Efisien hanya menggunakan kata atau kalimat yang penting mudah dipahami. Oleh karena itu dalam membuat suatu karangan ilmiah kita harus mengetahui sifat-sifatnya agar dalam pembuatannya kita tidak asal-asalan dan sesuai dengan hirarki yang berlaku.

Senin, 17 November 2014

Macam - Macam Paragraf

Paragraf Narasi 


Paragraf Narasi adalah menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa tersebut.

Tepat ketika liburan sekolah tiba, kami sekeluarga sepakat untuk berliburan ke Lembang Bandung. Pagi-pagi kami sudah menyiapkan segala keperluan masing-masing mulai dari pakaian hingga makanan. Tepat pukul 6 pagi kami berangkat menuju lembang. Tempat wisata yang pertama kali kami kunjungi adalah Gunung Tangkuban Perahu. Saat kita sampai disana kami di suguhkan udara yang sejuk dan dingin, selain itu juga kami di suguhkan pemandangan yang elok rupawan. Kami pun sangat senang berada disana sebab selain di suguhkan pemandangan dan udara yg bagus, disana juga terdapat orang-orang yang berjualan yang menjual hasil karya daerah tersebut. Tak puas rasanya jika kami tidak mengabadikan momen-momen indah ini, kamipun berfoto bersama dengan latar Gunung Tangkuban Perahu. Tak kerasa sudah berjam-jam kami disitu dan pengunjungnya pun sudah makin berdatangan, akhirnya kami pun kembali pulang.


Paragraf Eksposisi 

Paragraf Eksposisi  adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas – jelasnya.

Contoh :


Lembang  adalah desa du kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Lembang juga adalah nama salah satu dataran tinggi yang terkenal di Indonesia. Di Lembang  banyak sekali objek wisata yang terkenal, baik sebagai sarana rekreasi maupun sebagai sarana pendidikan. Sebagai contoh di Lembang terdapat Gunung Tangkuban Perahu disitu kita bisa mendaki nya atau melihat kawah dan pemandangan yang indah ada di sekitar Tangkuban Perahu. Selain tempat rekreasi terdapat sarana pendidikan yaitu Observatorium Bosscha yang merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Setiap objek wisata yang berada di daerah Lembang sudah dikelola dengan baik dengan pemerintah sekitar, buktinya banyak sekali perkebunan yang luas serta penginapan yang tertata rapi. Selain itu terdapat pemandian air panas yang terkenal di daerah sekitar Lembang yaitu Sari Ater, air panas tersebut mengandung belerang yang berasal dari kawah Gunung Tangkuban Perahu. Di Lembang banyak sekali outlet-outlet yang menjual makanan ataupun kerajianan yang berasal dari desa tersebut. 

Senin, 20 Oktober 2014

Apakah suatu Bahasa perlu memiliki Ejaan ?

Apakah suatu Bahasa perlu memiliki Ejaan ?

Arti kata Ejaan itu sendiri adalah penggambaran bunyi bahasa (kata,kalimat,dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandarisasikan dan memilii makna. Ejaan biasanya memiliki 3 aspek yaitu aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis, dan aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca. Dengan kata lain ejaan adalah hal-hal yang mencakup penulisan huruf, penulisan kata, termasuk singkatan, akronim, angka dan lambang bilangan serta penggunaan tanda baca. Jadi dalam suatu bahasa, ejaan sangat perlu dimiliki karena dipakai dalam penggunaan bahasa Indonesia , pembakuan tata bahasa maupun kosakata dan peristilahan. Fungsi  Ejaan tersebut sebagai landasan pembakuan tata bahasa, pembakuan kosa kata dan peristilahan, dan sebagai alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa indonesia. Selain itu Ejaan yang dimiliki oleh suatu Bahasa adalah sebuah Identitas dari Bahasa itu sendiri.



Cara Mencapai Tujuan Perkuliahan

Cara Mencapai Tujuan Perkulihaan



Perkuliahan itu biasanya kita dapatkan setelah kita lulus Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan Menengah Pertama (SMP), dan Pendidikan Menengah Atas (SMA/SMK). Kuliah yang memiliki arti yaitu proses pembelajaran tingkat lanjut di mana seseorang telah menentukan pilihan jurusan. Biasanya dalam pemilihan jurusan dilakukan berbagai pertimbangan, salah satunya minat dan bakat. Untuk memulai kuliah, pengorbanannya tidak sedikit. Mulai dari menghabiskan banyak waktu, biaya, tenaga, dll. Tentu, di balik suatu impian yang ingin kita capai melalui kuliah, ada harga yang harus dibayar.
Awal perjalanan memang akan terasa sangat menyenangkan, banyak pengalaman baru dan teman baru yg dirasakan. Tapi, lama kelamaan kita akan tiba masanya kita akan jenuh.
Kuliah itu bukan sekedar rutinitas saja. Kuliah ini adalah proses, proses membentuk diri kita menjadi apa yang kita inginkan di masa mendatang. Di sisi lain mahasiswa dihadapkan pada pilihan antara idealis dan ketatnya persaingan di dunia kerja.
Dalam perkuliahan kita tidak hanya diajarkan mata kuliah yang sesuai dengan jurusan kita masing-masing tapi diajarkan juga mata kuliah umum. Mata kuliah umum biasanya tidak membahas jurusan yang kita pilih melainkan mata kuliah yang bisa mengajarkan pentingnya rasa peduli terhadap seseorang atau mata kuliah yang memperdalam ajaran kita dengan pencipta-NYA.


Pada akhir masa kuliah kita biasanya akan membuat penulisan ilmiah atau skripsi untuk syarat kita sebelum lulus. Dalam penulisan ilmiah atau skripsi kita akan diingantkan tentang pelajaran Bahasa Indonesia saat kita di Sekolah Menengah atas. Di penulisannya kita diingatkan tentang fungsi-fungsi bahasa, ejaan, kalimat efektif, kerangka karangan dan lain-lain. Dalam pembuatan skripsi penulisan ejaan sangatlah penting, masalahnya saat hasil karya kita diperiksa oleh orang lain dan tutur bahasanya acak-acakan maka itu akan mengurangi nilai. Maka dari pada itu sebelumnya kita membuat kerangkanya terlebih dahulu agar hasil karya kita bisa mendapat apresiasi dari dosen yang mengetes kita. Setelah kerangkanya selesai dibuat maka perlahan-lahan kita membuat tulisan asli kita dengan dibantu dengan kerangkanya. Maka itu peran kerangka dalam pembuatan karya ilmiah tersebut sangatlah penting, ibarat kita ingin mendirikan rumah maka kita perlu membuat kerangkanya terlebih dahulu agar memastikan bahwa rumah tersebut akan kokoh. 

Minggu, 10 Agustus 2014

CONTOH SURAT LAMARAN

Bekasi, 09 Agustus 2014

Lampiran             :  4 (empat) Lembar
Perihal                  : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth. Bapak/Ibu bagian personalia
di Kantor  Perkumpulan Strada Pusat
Jl. Gunung Sahari No. 88, Jakarta Pusat - 10610

Dengan Hormat,
                Setelah mendapat informasi melalui guru bimbingan konseling di SMK Strada Budi Luhur Bekasi, maka dengan ini saya mengajukan surat permohonan lamaran kerja untuk dapat diterima dan bergabung sebagai karyawan di  Yayasan Perkumpulan Strada. Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama                                    :
Tempat, tanggal lahir      :
Jenis Kelamin                     :
Pendidikan Terakhir        :
Alamat                                  :


Bersama ini saya lampirkan :
1.    1.    Daftar Riwayat Hidup
2.    2.    Fotocopy Kartu Tanda Penduduk
3.    3..   Fotocopy Surat Keterangan Tanda Lulus
4.    4.     Pas Foto Ukuran 4×6


       Besar harapan saya untuk dapat diterima bekerja di Yayasan yang Bapak/Ibu pimpin.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu saya ucapkan terima Kasih.


                                                                                                                                                                Hormat Saya,



                                                                                                                                                                (nama lengkap)

Sabtu, 07 Juni 2014

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI


Pengertian Perubahan dan Pengembangan Organisasi

Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai pda satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. Perubahan organisasi atau pembaharuan organisasi (organizational change) didefinisikan sebagai pengadopsian ide-ide atau perilaku baru oleh sebuah organisasi. Organiasasi dirancang untuk beradaptasi dengan peruabahan lingkungan melalui pembaharuan dan pengembangan internal.

Pengembangan organisasi adalah suatu perspektif tentang perubahan sosial yang direncanakan dan yang dibina. Hal ini menyangkut inovasi yang menyiratkan perubahan kualitatif dalam norma, pola perilaku dalam hubungan perorangan dan hubungan kelompok dalam persepsi tujuan maupun metode. Pengembangan organisasi dapat dirumuskan sebagai perencanaan, penataan dan bimbingan dari organisasi baru atau yang disusun kembali; (a) yang mewujudkan perubahan dalam nilai-nilai, teknologi fisik dan atau sosial, (b). Menetapkan, mengembangkan dan melindungi hubungan-hubungan normatif dan pola-pola tindakan yang baru, dan (c). Memperoleh dukungan dan kelengkapan dalam lingkungan tersebut.

Langkah – Langkah Perubahan Organisasi

Langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi, Langkah tersebut terdiri dari :

1.Mengadakan Pengkajian

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat          menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.

2.   Mengadakan Identifikasi

Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.

3.   Menetapkan Perubahan

Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.

4.   Menentukan Strategi

Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.

5.   Melakukan Evaluasi

Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.

6.   Mengadakan perubahan struktur organisasi.

7.   Mengubah sikap dan perilaku pegawai.

8.   Mengubah tata aliran kerja.

9.   Mengubah peralatan kerja
.
10. Mengubah prosedur kerja.

11. Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar-personal.

Perencanaan Strategi Pengembangan Organisasi

Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu organisasi/perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakanstrategic plan yang berisi informasi tentang program-program beberapa tahunyang akan datang.
Manajer memerlukan jenis perencanaan khusus yang disebut perencanaan strategis. Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.

Ada 2 (dua) alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis :
·         memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil. 
·         akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. 

Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun demikian, secara umum proses perencanaan strategis memuat unsur-unsur:
  •  perumusan visi dan misi, 
  •  pengkajian lingkungan eksternal,
  • pengkajian lingkungan internal,
  • perumusan isu-isu strategis,
  •  penyusunan strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan sasaran). 


Implikasi Manajerial

Sebab yang terjadi karena adanya perubahan dan pengembangan organisasi adalah sebuah organisasi tersebut akan mengalami peningkatan baik dalam kinerja maupun hal lainnya, organisasi tersebut juga tidak akan diam/stuck di dalam suatu posisi melainkan terus berkembang semakin hari.


Sumber :
http://dimasihsanprasetyo.blogspot.com/2013/06/pengertian-perubahan-dan-pengembangan.html
http://dessymarantika7.blogspot.com/2013/04/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html
http://rizkyfebriyanto.blogspot.com/2013/06/perencanaan-strategi-pengembangan.html




Kamis, 22 Mei 2014

DESAIN Dan STRUKTUR ORGANISASI




Dimensi Struktur Organisasi
 Struktur organisasi berkaitan dengan hubungan yang relatif tetap diantara berbagai tugas yang ada dalam organisasi. Proses untuk menciptakan struktur dan pengambilan keputusan tentang alternatif struktur disebut desain organisasi. Pembentukan struktur organisasi dihadapka pada dua hal, yaitu diferensiasi atau pembagian tugas diantara anggota organisasi, dan integrasi atau koordinasi dalam pembagian tugas tersebut. Struktur organisasi membahas bagaimana cara organisasi membagi tugas  diantara anggota organisasi dan menghasilkan koordinasi diantara tugas-tugas tersebut. Ada lima keputusan desain yang diperlukan untuk menciptakan struktur organisasi yaitu:
a.    Pembagian Tugas
b.    Departementasi
c.    Rentang Kendali
d.    Delegasi Wewenang
e.    Mekanisme Koordinasi

Departementalisasi
            Departementalisasi merupakan proses pembentukan bagian-bagian dalam organisasi yang akan bertanggung jawab dalam melalukan berbagai macam jenis pekejaaan yang telah dikategorikan bedasarkan faktor-faktor tertentu. Dalam mendesain organisasi ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan oleh organisasi, yaitu pendekatan fungsional, bedasarkan produk, berdasarkan pelanggan, berdasarkan biografis, dan berdasarkan matrik.

Model – Model Desain Organisasi
Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan.
Model desain organisasi dibedakan menjadi 2, yaitu
a.    Model Mekanistis
Menekankan pentingnya produksi dan efisiensi melalui
-      Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan. 
-      Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
-      Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
-      Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
-      Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
-      Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
-      Penggunaan Ekstensif aturan dan prosedur
-      Kewenangan terpusat
-      Spesialisasai tenaga kerja yang tinggi
b.    Model Organik
Menekankan pentingya produksi dan efisiensi melalui :
-       Penggunaan terbatas aturan dan prosedur 
-       Kewenangan terdesentralisasi
-       Derajat spesialisasi yang relatif rendah
-      Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
-      Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
-      Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
-      Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.

Implikasi Manajerial Desain dan Struktur Organisasi
Perusahaan merupakan salahsatu contoh organisasi yang kompleks, oleh karena itu dalam berproses perusahaan harus memiliki bentuk keorganisasian tertentu yang dapat menyederhanakan hal kompleks di dalam kestrukturan organisasi ini. Diperlukan adanya strategi, standarisasi, dan kerjasama dari berbagai divisi atau bagian-bagian pada perusahaan untuk mensikronisasi dan mendukung proses manajerial dalam perusahaan.

Sumber :
http://muhammadlutfi27-lutfi.blogspot.com/2013/06/model-model-desain-organisasi.html
http://andryandutagama.blogspot.com/2013/04/desain-dan-struktur-organisasi-bab-9.html
http://abdilahkhusu25.blogspot.com/2013/05/desain-dan-struktur-organisasi.html



Jumat, 25 April 2014

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI



Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan

Stoner memandang pengambilan keputusan sebagai proses
pemilihan suatu arah tindakan sebagai cara untuk memecahkan sebuah masalah
tertentu. Siagian mengartikan pengambilan keputusan sebagai usaha sadar
untuk menentukan satu alternatif dari berbagai alternatif untuk memecahkan masalah.
Salusu mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses memilih
suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi untuk
menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Handoko melihat
pengambilan keputusan sebagai proses di mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai
penyelesaian suatu masalah tertentu.
Dari beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan yang dikemukakan
oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses
pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif untuk pemecahan masalah.
Menurut George Terry (dalam Hasan, 2002:12-13) dasar-dasar pengambilan
keputusan adalah :
a) Intuisi. Keputusan berdasarkan perasaan subjektif dari pengambil keputusan.
Sehingga sangat dipengaruhi oleh sugesti dan faktor kejiwaan.
b) Rasional. Pengambilan keputusan bersifat objektif, logis, transparan dan
konsisten karena berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang.
c) Fakta. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada kenyataan objektif yang
terjadi sehingga keputusan yang dimabil dapat lebih sehat, solid dan baik.
d) Wewenang. Pengambilan keputusan ini didasarkan pada wewenang dari manajer
yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari bawahannya.
e) Pengalaman. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada pengalaman seorang
manajer.
Jenis-Jenis Keputusan Organisasi

Secara umum jenis pengambilan keputusan dapat dikategorikan dalam dua
bentuk, yakni keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram (Siagian,
1987:25-26; Salusu, 1996:63).
a) Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah tindakan menjatuhkan pilihan yang berlangsung
berulang kali dan diambil secara rutin dalam organisasi. Keputusan terprogram
biasanya menyangkut pemecahan masalah-masalah yang sifatnya teknis serta tidak
memerlukan pengarahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi.
b) Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram muncul sebagai akibat dari suatu situasi di mana
ada suatu kemendesakan untuk segera mengambil tindakan dan memecahkan masalah
yang timbul. Biasanya keputusan ini bersifat repetitif, tidak terstruktur dan sukar
mengenali bentuk, hakekat dan dampaknya.
Faktor-Faktor dalam mempengaruhi Pengambilan Keputusan

  1.   Posisi / Kedudukan
Dalam rangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut :
-          Letak Posisi
= dalam hal ini apakah ia sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
-          Tingkatan Posisi
= dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.
  2.   Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.    
  3.  Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.
Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut:
-             Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
-             Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.
  4.    Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau
 kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
  5.  Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.
Implikasi Manajerial
            Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.


Rabu, 09 April 2014

BEKERJA SAMA DALAM KELOMPOK

BEKERJA SAMA DALAM KELOMPOK



   A.  Pengertian dan Karakteristik kelompok

Pengertian kelompok yang di definisikan oleh beberapa ahli yaitu menurut :
# ROBBINS (PEARSON)
kelompok adaah alat implementasi yang sangat efektif

# ACHMAD S. RUKY
Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok

# NICHOLAS EVANS
kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang diikat oleh tingkah laku atau kepentingan yang sama

# ANTONIUS ATOSHOKI
kelompok merupakan suatu arena terjadinya konflik

# WILA HUKY
kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi

# ROBERT K. MERTON
Kelompok merupakan sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan

# PAUL B. HORTON
Kelompok merupakan setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota)

Karakteristik Kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1. Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional
2. Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota
- Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
- Norma : Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
- Relasi antar anggota

   B.  Tahapan pembentukan kelompok
Menurut Tuckman (dalam Suzanne Janasz, Karen Dowd dan Beth Scheider, 2009) kelompok tumbuh dan berkembang melalui serangkaian tahapan, mulai dari tahap forming (pembentukan), strorming (goncangan), norming (pembentukan norma), performing (melakukan atau melaksanakan), adjourning (penangguhan).
1.      Tahap Pertama: Pembentukan (Forming)
Pada tahap ini kelompok sudah terbentuk, tetapi anggota kelompok belum mengenal satu sama lain, dan bahkan jika mereka melakukan sesuatu, muncul perasaan ketidakpastian karena anggota kelompok belum memiliki kesempatan untuk mengenal satu sama lain dan menetapkan tujuan kelompok. Disini kelompok melakukan uji peran kepemimpinan, menemukan kesamaan kepribadian dan perbedaan, dan membuat beberapa pengungkapan awal.
2. Tahap Kedua: Goncangan (Storming)
Pada tahap ini, di antara anggota kelompok timbul  beberapa perbedaan seperti arah, kepemimpinan, gaya kerja dan pendekatan, dan persepsi tentang kualitas yang diharapkan dan produk akhir. Sama halnya dengan hubungan antar manusia lainnya, konflik tidak dapat dihindari. Saat konflik pertama di antara anggota kelompok muncul, beberapa atau semua anggota mulai merasa kurang antusias terhadap kelompok dan bahkan mungkin saja meragukan kelompok akan mencapai tujuannya secara bersama-sama. Dalam tahap ini, jika pemimpin dan anggota kelompok tidak bisa mengatasi konflik yang ada, kelompok tersebut akan menjadi kelompok yang tidak berhasil dalam mencapai tujuan kelompok.
3.      Tahap Ketiga: Membangun Norma (Norming)
setelah anggota kelompok menyelesaikan konflik,  anggota kelompok merasa memiliki kemampuan baru untuk mengekspresikan kritik yang konstruktif, mereka merasa menjadi bagian dari sebuah kelompok kerja dan memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan akan berhasil. Pada tahap ini, anggota kelompok bisa menghindari  konflik yang tidak penting dan sailing percaya satu sama lain.
4.      Tahap Keempat: Melakukan atau Melaksanakan (Performing)
Pada tahap Melakukan atau Melaksanakan (Performing), status keanggotaan anggota kelompok sudah stabil, tugas sudah jelas, dan perhatian anggota kelompok lebih pada ganjaran. Anggota kelompok sangat termotivasi untuk menyelesaikan tugas mereka dan pusat perhatian lebih pada tujuan kelompok daripada kepentingan individu.
5.      Tahap Kelima: Penangguhan (Adjourning)
Setelah berhasil menyelesaikan tugas atau tujuan, kelompok dapat bubar secara permanen atau beristirahat sementara. Beberapa kelompok mungkin mendapatkan anggota baru atau menerima tujuan baru. Pada tahap Penangguhan, anggota akan merasa kecewa jika pengalaman itu positif, atau rasa terima kasih jika pengalaman itu negatif. Tugas pada tahap ini adalah untuk mengendurkan ikatan kelompok untuk kemudian menindaklanjuti tugas-tugasnya.
   C.  Kekuatan Teamwork
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.

Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama. 
       
Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

Berikut beberapa poin teamwork yang baik:
     a.    Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi
             dan kepentingan.
     b.    Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
     c.    Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan
            apa yang saya tidak bisa.
      d.   Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparmen harus
            disingkirkan.
      e.   Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.

   D.  Implikasi manajerial

 Kesimpulannya Kelompok atau team merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil dimana untuk berkomunikasi lebih mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggota tersebut.