Rabu, 03 April 2013

Konsep Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan


KONSEP IBD dalam KESUSATRAAN

Pengertian Kesusantraan

Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti semua yang berkaitan dengan prefiks su baik, indah,
berguna dan bentuk dasar sastra yang berarti kata, tulisan,
ilmu.Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua
yang berkaitan dengan tulisan yang indah. Sedang menurut arti
istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni yang
menggunakan bahasa sebagai medium.

Pendekatan Kesusastraan

Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna
asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan
yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan
sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks
kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia.
Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan
sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan
gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan
pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari
dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke-
dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti
tulisan.

IBD Dihubungkan dengan Prosa

Sebelum kita hubungkan Ilmu Budaya Dasar dengan Prosa, mari kita artikan dulu apa itu Prosa ? Prosa ialah karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai
tidak terikat oleh rima, ritma, jumlah baris dan sebagainya. Jadi Ilmu Budaya Dasar bisa kita buat karya tulis yang dapat memberikan manfaat bagi orang yang membacanya. Selain itu dengan menulis karya tulis kita juga bisa mengajak orang-orang untuk menjaga dan melestarikan budaya-budaya bangsa kita.

IBD Dihubungkan dengan Puisi

Konsepsi Budaya dasar dala Kesusastraan, dapat
dihubungkan antara Ilmu budaya dasar dengan puisi yang
merupakan dari budaya.
Puisi dipakai sebagai media belajar sesuai dengan pokok
bahasan yang terdapat pada ilmu budayadasar. Puisi termasuk
sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian
cabang darikebudayaan. Kepuitisan, keartistikan, atau
keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kereativitas
penyair dalam membangun puisinya menggunakan :
1. Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori dsb.
2. Kata-kata ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna
ganda
3. Kata-kata yang berjiwa / kata-kata yang sudah diberi
suasana tertentu, berisi pengalaman sangpenyair sehinggal
terasa hidup
4. Kata-kata konotatif, kata-kata yang sudah diberi
tambahan nilai-nilai rasa.
5. Pengulangan, berfungsi mengintensifkan hal-hal yang
dilukiskan sehingga mengunggah hati.
Puisi juga sebagai bagian bayi kebudayaan lahir dari rahim
penyairya. Puisi bisa hidup, bisa pula mati sebelum dimaknai
pembacanya. Tergantung dari seberapa jauh para penyair
merawatnya. Puisi membutuhkan konsistensi, bukan sekadar
rangkaian kata-kata tanpa pesan.

Sumber:
ahmadarlooks.wordpress.com/2012/03/25/ibd-yang-dihubungkan-dengan-puisi/
indraspamungkas.wordpress.com/2012/07/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar